Tutup Tahun 2024 dengan Kinerja Moncer, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp150 T

Tutup Tahun 2024 dengan Kinerja Moncer, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp150 T

Telkom Indonesia Catat Kinerja Positif Sepanjang 2024, Fokus pada Akselerasi Digital dan Strategi 5 Bold Moves

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menutup tahun 2024 dengan pencapaian kinerja keuangan yang positif, di tengah tantangan makroekonomi global dan persaingan industri telekomunikasi yang semakin ketat. Perusahaan berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp150,0 triliun, tumbuh tipis 0,5% dibandingkan tahun 2023. Meski pertumbuhan melambat, hal ini menunjukkan ketahanan bisnis Telkom di tengah ketidakpastian ekonomi dan perubahan lanskap digital yang terus bergerak cepat.

Secara konsolidasi, Telkom juga mencatatkan EBITDA sebesar Rp75,0 triliun dengan margin EBITDA terjaga di level 50,0%. Angka ini menunjukkan efisiensi operasional perusahaan tetap terjaga meskipun sempat terdampak oleh pelaksanaan program Pensiun Dini pada kuartal II-2024, sebagai bagian dari upaya restrukturisasi dan efisiensi sumber daya manusia.

Laba bersih Telkom pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp23,6 triliun, dengan margin laba bersih mencapai 15,8%. Sementara laba operasional mencapai Rp24,1 triliun dengan margin 16,1%, menandakan kinerja inti perusahaan yang tetap solid.

Pada kuartal IV-2024, Telkom mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 2,2% quarter-on-quarter (QoQ) menjadi Rp37,7 triliun. Di sisi lain, laba bersih turut meningkat sebesar 1,0% QoQ menjadi Rp6,0 triliun, menunjukkan tren pemulihan yang positif menjelang akhir tahun.

Pertumbuhan Didukung Layanan Digital dan IT

Pertumbuhan bisnis Telkom didorong oleh kinerja kuat dari segmen Data, Internet & IT Services, yang mencatat pendapatan sebesar Rp90,5 triliun, tumbuh 3,5% year-on-year (YoY). Layanan ini terus menjadi kontributor utama pendapatan, sejalan dengan tren digitalisasi yang terus meningkat di seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik dari sisi konsumen maupun bisnis.

Peningkatan permintaan terhadap layanan cloud computing, cybersecurity, dan solusi digital enterprise turut memperkuat posisi Telkom sebagai pemimpin transformasi digital di Indonesia. Salah satu anak usaha Telkom, Telkomsigma, juga melaporkan peningkatan permintaan terhadap layanan data center dan solusi berbasis AI, yang semakin diminati oleh sektor perbankan, pemerintahan, dan e-commerce.

Selain itu, pendapatan dari layanan interkoneksi mengalami kenaikan sebesar 1,3% YoY menjadi Rp9,2 triliun. Peningkatan ini didorong oleh meningkatnya trafik layanan suara wholesale internasional dan kemitraan strategis dengan penyedia jaringan global.

Segmen Network & Other Telco Services juga mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 17,4% YoY menjadi Rp13,4 triliun, terutama didorong oleh peningkatan pendapatan dari bisnis layanan satelit dan managed solutions. Pada kuartal IV-2024 saja, segmen ini tumbuh 12,8% QoQ. Satelit SATRIA-1 yang diluncurkan pada pertengahan 2023 juga mulai menunjukkan kontribusi terhadap pemerataan akses internet di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Strategi 5 Bold Moves Jadi Fondasi Masa Depan

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyatakan bahwa kinerja positif ini mencerminkan keberhasilan implementasi strategi transformasi perusahaan, termasuk inisiatif besar yang dikenal dengan 5 Bold Moves. Strategi ini mencakup lima fokus utama: Fixed Mobile Convergence (FMC), InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co, dan DigiCo.

“Melalui optimalisasi infrastruktur, inovasi layanan digital, serta penguatan kemitraan strategis, kami terus berupaya menghadirkan solusi yang relevan bagi pelanggan serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” ujar Ririek.

Telkom juga telah mempercepat integrasi IndiHome ke dalam Telkomsel sebagai bagian dari langkah FMC, untuk memberikan pengalaman konvergensi layanan yang lebih baik bagi pelanggan ritel. Penggabungan ini memungkinkan peningkatan layanan broadband rumah dengan penetrasi pasar yang lebih luas serta efisiensi operasional yang lebih tinggi.

Sementara itu, pengembangan pusat data skala besar (hyperscale data center) di Batam, Cikarang, dan IKN (Ibu Kota Nusantara) terus berjalan sesuai rencana. Fasilitas ini diharapkan menjadi tulang punggung ekosistem digital Indonesia dalam beberapa tahun ke depan, dengan target peningkatan kapasitas menjadi lebih dari 100 MW pada 2026.

Komitmen pada ESG dan Transformasi Berkelanjutan

Selain fokus pada pertumbuhan finansial dan digital, Telkom juga menegaskan komitmennya terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Sepanjang 2024, Telkom mengimplementasikan inisiatif energi terbarukan di beberapa lokasi BTS dan data center, serta melakukan digitalisasi UMKM melalui platform PaDi UMKM dan MySooltan.

Melalui berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Telkom juga aktif mendukung pendidikan digital dan literasi teknologi, yang telah menjangkau lebih dari 200.000 pelajar dan guru di seluruh Indonesia pada tahun 2024.

Outlook 2025: Fokus pada Konsolidasi dan Inovasi

Menatap 2025, Telkom berencana terus memperkuat kapabilitas digital, termasuk peningkatan layanan berbasis AI dan IoT, pengembangan edge computing, serta kolaborasi dengan startup lokal melalui MDI Ventures. Ririek menambahkan, "Kami ingin membangun Telkom bukan hanya sebagai perusahaan telekomunikasi, tetapi sebagai enabler utama ekonomi digital Indonesia."

Dengan fundamental yang solid, strategi transformasi yang terstruktur, dan komitmen terhadap inovasi, Telkom diproyeksikan akan tetap menjadi pemain dominan dalam industri digital nasional, sekaligus kontributor penting dalam mendukung agenda transformasi digital pemerintah Indonesia.