Batik Madura dari UMKM Binaan Bank Mandiri Masuk Pasar Amerika

Memasuki Peringatan HUT ke-80 RI, Bank Mandiri Galakkan Dukungan Terpadu untuk UMKM Lewat Rumah BUMN
Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Bank Mandiri semakin memperkuat komitmen terhadap perekonomian rakyat melalui pengembangan ekosistem UMKM yang lebih inklusif dan berbasis kolaborasi. Salah satu inisiatif strategisnya adalah Rumah BUMN (RB), yang sebelumnya dikenal sebagai Rumah Kreatif BUMN dan telah aktif sejak 2017.
Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, program RB telah mengalami transformasi signifikan. Ia menyebut RB kini menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang tidak hanya menjawab tantangan usaha, tetapi juga menyediakan platform berkelanjutan untuk akselerasi global bagi UMKM.
Capaian Terkini Sampai Pertengahan 2025
-
Terdapat 23 RB aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.
-
Telah menjangkau lebih dari 15.000 UMKM dengan lebih dari 1.500 pelatihan sepanjang tahun lalu, mencakup materi literasi digital, keuangan, strategi ekspor, branding, dan pengelolaan usaha.
-
Penyaluran kredit UMKM mencapai Rp 136 triliun pada kuartal I 2025, tumbuh 8,9 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan lebih dari 1.300 debitur dan rasio kredit bermasalah (NPL) UMKM terjaga di sekitar 1,4 persen.
Kisah Inspiratif: Batik Al Warits dari Madura
Batik Al Warits, UMKM binaan RB Surabaya, memulai usaha dari skala rumahan sejak 2008. Kini mereka berhasil menembus pasar ekspor ke Australia dan Amerika Serikat. Keberhasilan ini dicapai berkat pelatihan intensif, akses Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta pendampingan dalam pameran. Bahkan, usaha ini mendapatkan dana hibah 6.000 Euro dari lembaga internasional untuk membeli peralatan modern yang mampu meningkatkan efisiensi produksi.
Transformasi RB Sejak 2020: Lima Peran Utama
-
Pusat Pengembangan UMKM
-
Basecamp Milenial
-
Coworking Space
-
Posko Tanggap Bencana
-
Program Literasi dan Referral untuk kemitraan serta akses KUR
Model pengembangan ini berjalan bertahap melalui pendekatan Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global. Tujuannya adalah menjadikan RB sebagai katalis UMKM Champion di setiap wilayah.
Dampak Sosial dan Ekosistem
-
RB berkontribusi pada penguatan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dan mendukung posisi Bank Mandiri sebagai Sustainability Champion.
-
Social Return on Investment (SROI) di beberapa lokasi seperti Surabaya, Jakarta Selatan, dan Medan menunjukkan pertumbuhan signifikan, misalnya SROI RB Surabaya meningkat hingga 19,6 kali lipat pada 2021.
-
Sekitar 90 persen UMKM mitra RB adalah pelaku perempuan, sejalan dengan data BPS yang menyebutkan bahwa perempuan menguasai 64,5 persen dari total 66 juta UMKM di Indonesia.
-
Nilai transaksi Business-to-Consumer UMKM mitra RB pada 2024 mencapai sekitar Rp 300 juta per pelaku usaha, sedangkan transaksi Business-to-Business mencapai Rp 2,5 miliar dengan pasar hingga Tiongkok, Belanda, dan Afrika.
Rencana ke Depan
Bank Mandiri meluncurkan Program Level Up UMKM 2025 sebagai bentuk penghargaan bagi nasabah UMKM yang aktif. Hadiahnya meliputi partisipasi dalam pameran internasional, tabungan modal usaha senilai Rp 25 juta, hingga konversi poin loyalitas dalam jumlah besar.
Ke depan, Bank Mandiri menargetkan peningkatan jumlah UMKM yang naik kelas secara signifikan hingga 2027, dengan mengandalkan digitalisasi, pemanfaatan analisis data, integrasi dengan ekosistem e-commerce, serta memperluas kemitraan lintas BUMN dan sektor swasta.
Ringkasan Capaian dan Target
Aspek | Capaian / Rencana |
---|---|
RB aktif | 23 di seluruh Indonesia (per 2025) |
Jumlah UMKM terjangkau | >15.000 UMKM |
Pelatihan | >1.500 sesi multitematis |
Kredit UMKM | Rp 136 triliun (Q1 2025) |
NPL UMKM | ~1,4% |
SROI lokasi utama | Surabaya: 19,6x; Jakarta S./Medan: ~4x |
Porsi pelaku perempuan | ~90% mitra UMKM |
Target ke depan | Naik kelas hingga Go Global pada 2027 |
Dengan strategi terintegrasi dan dukungan lintas sektor, Rumah BUMN tidak lagi hanya menjadi wadah pembinaan, tetapi telah berkembang menjadi mesin inklusi ekonomi nasional yang mampu mempercepat digitalisasi, memperluas akses pasar, dan menciptakan peluang bagi pelaku UMKM untuk bersaing di tingkat global.
0 Comments