KKP Bikin 244 Produk Olahan Ikan, Peluang Bisnis untuk Ibu Rumah Tangga

KKP Bikin 244 Produk Olahan Ikan, Peluang Bisnis untuk Ibu Rumah Tangga

KKP Pacu Hilirisasi Perikanan, Tingkatkan Konsumsi dan Peluang Usaha Ikan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong inovasi produk turunan dari hasil perikanan sebagai langkah strategis dalam program hilirisasi. Selain meningkatkan angka konsumsi ikan nasional, upaya ini juga membuka peluang usaha baru sekaligus memperkaya ragam cara mengolah ikan di rumah dan industri.

Capaian Produk Inovatif

Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) telah berhasil menciptakan 244 produk olahan inovatif yang mudah disiapkan di rumah dan berpotensi dikembangkan oleh pelaku usaha. Dari jumlah tersebut, sebanyak 143 produk telah diadopsi secara luas—termasuk abon ikan lembaran dan bakso ikan yang menjadi favorit pengembangan usaha.

Edukasi dan Penyuluhan Melalui Mobil ATI

Lewat Mobil Alih Teknologi dan Informasi (ATI), BBP3KP rutin melakukan sosialisasi produk berbahan baku ikan dan rumput laut ke masyarakat di berbagai daerah. Sasaran inklusif mencakup ibu rumah tangga, anggota PKK, hingga pelajar. Salah satu kegiatan terkini dilakukan di Leuwikaret, Bogor, berkolaborasi bersama mahasiswa KKN STKIP Arrahmaniyah.

Langkah Strategis dan Dukungan Pemerintah

KKP memanfaatkan momentum program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan menyediakan menu ikan bergizi gratis sebagai bagian dari kampanye nasional peningkatan konsumsi ikan. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya memperbaiki gizi masyarakat, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan nelayan serta pelaku pengolahan perikanan.

Selain itu, upaya hilirisasi produk perikanan juga didukung melalui pembangunan pabrik percontohan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) di Pekalongan dan fasilitas yang dikelola swasta di Indramayu, dengan kapasitas produksi cukup memadai—hingga puluhan ton per bulan. Produk HPI digunakan untuk susu ikan, mie, hingga kue, serta memiliki potensi dalam sektor farmasi, pakan ternak, dan pupuk.

Sinergi Investasi dan Pengembangan Wilayah Industri

Sebagai bagian dari rencana hilirisasi 2024–2029, KKP tengah mengembangkan kawasan hilirisasi hasil perikanan dengan dukungan dari BKPM dan Kementerian Perindustrian. Target kawasan ini mencakup pengolahan, distribusi, dan pemasaran komoditas perikanan prioritas seperti udang, tuna, tongkol, cakalang (TTC), rajungan, tilapia, rumput laut, dan garam. Berbagai insentif fiskal disiapkan guna menarik investasi, memperkuat infrastruktur, dan menciptakan lapangan kerja di wilayah pesisir.

Tantangan yang Masih Muncul

  • Infrastruktur dan Teknologi: Distribusi produk perikanan masih terhambat karena fasilitas pengolahan yang belum merata dan keterbatasan teknologi modern.

  • Literasi Gizi: Sebagian masyarakat masih enggan mengonsumsi ikan karena tidak memahami manfaatnya atau terbatasnya variasi pengolahan.

Penutup: Membangun Ekosistem Hilirisasi Berkelanjutan

Melalui sinergi inovasi produk, edukasi masyarakat, penguatan industri, dan dukungan kebijakan, KKP tengah membangun ekosistem hilirisasi perikanan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Inisiatif seperti BBP3KP, Mobil ATI, kawasan industri hilir, serta pengembangan HPI merupakan bukti konkret langkah pemerintah untuk meningkatkan konsumsi ikan sekaligus memperkuat ekonomi daerah pesisir.