Potret Kimberly Ryder Jual Mobil BMW ke John LBF 180 Juta, Uang Cash Terpampang Nyata

Potret Kimberly Ryder Jual Mobil BMW ke John LBF 180 Juta, Uang Cash Terpampang Nyata

 

Akhir Sengketa, Kimberly Ryder Jual Mobil BMW 325i 2011 ke John LBF – Rp 180 Juta untuk Pembagian Aset Damai

Pada Rabu, 6 Agustus 2025, aktris Kimberly Ryder menandai momen penting dalam proses penyelesaian aset pasca perceraian dengan mantan suaminya, Edward Akbar, dengan menjual salah satu aset bersama mereka—sebuah BMW Seri E90 325i tahun 2011—kepada pengusaha John LBF. Nilai transaksi sebesar Rp 180 juta disepakati tanpa adanya negosiasi yang berbelit, dan pembayaran dilakukan secara tunai di lokasi.

Latar Belakang dan Proses Transaksi

Transaksi berlangsung di kantor milik John LBF yang terletak di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dan turut disaksikan oleh kuasa hukum dari kedua belah pihak. John menyampaikan bahwa keputusannya membeli mobil tersebut bukan hanya didasari pertimbangan bisnis, tetapi juga merupakan bentuk dukungan terhadap penyelesaian damai antara Kimberly dan Edward.

Baginya, ini adalah cara konkret untuk membantu dua pihak yang berselisih agar bisa melanjutkan hidup tanpa beban, sekaligus menunjukkan bahwa relasi profesional dan personal bisa berjalan berdampingan. Kimberly sendiri adalah brand ambassador dari dua perusahaan milik John, yakni Hive dan John Tax, yang membuat hubungan mereka memang telah terjalin cukup erat.

Simbol Damai dan Solidaritas

Nilai Rp 180 juta bukan hanya mencerminkan harga pasar mobil tersebut, melainkan juga menjadi simbol solidaritas dan penyelesaian dewasa antara pihak-pihak yang terlibat. John berharap, dengan membeli mobil ini, proses pembagian harta gono-gini antara Kimberly dan Edward bisa segera selesai secara kondusif dan tanpa konflik lanjutan.

Kimberly terlihat lega dan emosional setelah transaksi rampung. Baginya, mobil tersebut dahulu adalah saksi banyak momen kebersamaan dalam rumah tangga. Namun, penjualannya menjadi langkah penting untuk benar-benar melepaskan masa lalu dan menatap masa depan yang baru.

Penggunaan Dana dan Refleksi Pribadi

Dari hasil penjualan, setengah dana langsung diserahkan kepada kuasa hukum Edward sebagai bagian dari pembagian aset, sementara sisanya akan digunakan Kimberly untuk membeli mobil baru. Ia mengatakan, mobil baru itu bukan untuk menggantikan yang lama, melainkan sebagai simbol bahwa hidupnya kini sudah memasuki fase baru yang lebih stabil dan mandiri.

Saat anak-anaknya bertanya ke mana perginya mobil tersebut, Kimberly menjawab dengan tenang, “Sudah dijual. Nanti kita beli yang baru.” Jawaban itu bukan sekadar informasi, tapi juga bentuk pemahaman emosional kepada anak-anaknya bahwa perubahan adalah bagian dari hidup.

Langkah Berikutnya: Babak Baru yang Lebih Tenang

Pasca transaksi ini, Kimberly memilih untuk fokus pada karier dan keluarga. Ia tetap aktif di dunia hiburan, terlibat dalam beberapa kegiatan sosial, dan mulai membuka peluang usaha kecil-kecilan. Sebagai ibu dari dua anak, ia berusaha menjalani peran barunya dengan tangguh dan realistis.

Sementara itu, kehadiran pengacara dari kedua belah pihak menunjukkan bahwa seluruh proses pembagian hak, termasuk hak asuh anak dan tanggung jawab keuangan, sudah diatur secara hukum. Tidak ada lagi sengketa lanjutan, dan semua pihak tampaknya berusaha menyelesaikan semuanya secara dewasa dan tertib.

John LBF, di sisi lain, menegaskan bahwa dirinya tak hanya ingin dikenal sebagai pengusaha, tapi juga sebagai individu yang bisa menjadi jembatan dalam situasi sulit. Ia percaya bahwa transaksi bukan sekadar soal uang, tetapi bisa menjadi sarana untuk membangun rekonsiliasi dan pemulihan hubungan manusia.