Startup AI Perplexity Tawarkan $34,5 Miliar untuk Beli Google Chrome di Tengah Perang Browser AI

Search.com Tawar Google Chrome US$35 Miliar, Kalahkan Perplexity AI
Search.com resmi ikut dalam persaingan membeli Google Chrome dengan penawaran US$35 miliar, lebih tinggi US$500 juta dari tawaran US$34,5 miliar milik Perplexity AI. Kesepakatan ini didukung JPMorgan Chase dan sejumlah perusahaan ekuitas swasta.
Persaingan ini memanas karena Chrome adalah browser paling populer di dunia dan menjadi pintu masuk utama untuk adopsi AI-powered search, yang dalam dunia crypto mirip seperti infrastruktur penting untuk akses DeFi, NFT marketplace, hingga dApp.
Alasan Search.com Mengincar Chrome
Melissa Anderson, Presiden Public Good (pemilik Search.com), mengatakan kepemilikan Chrome akan mempercepat pertumbuhan platform AI mereka dan memberikan akses langsung ke jutaan pengguna.
Saat ini, Chrome menguasai sekitar 65% pasar browser, dan Google memegang hampir 90% lalu lintas pencarian global, menurut laporan Wharton Maret 2025.
Latar Belakang
Google sedang menghadapi gugatan hukum besar. Pada 2020, Departemen Kehakiman AS menuduh Google memonopoli pencarian dan iklan. Pada April 2025, pengadilan memutuskan Google memang menguasai pasar iklan digital secara ilegal.
Tawaran Perplexity
Awal pekan ini, Perplexity AI menawar US$34,5 miliar, dengan tujuan menjaga web tetap open-source dan mengurangi kontrol Big Tech atas infrastruktur browser—konsep yang dalam crypto mirip dengan decentralization untuk melawan monopoli.
Keunggulan Tawaran Search.com
Penawaran Search.com mengikuti struktur yang sama seperti Perplexity—termasuk kode, merek dagang, infrastruktur, dan data pengguna Chrome—namun menambahkan fitur ekstra:
- Browsing tanpa iklan
- Cashback untuk pencarian
- Bagi hasil 60% untuk publisher
Mereka menekankan konsep ethical AI, di mana konten dibayar, bukan diambil gratis—mirip prinsip fair reward system pada ekosistem blockchain.
Perlombaan AI di Browser
Persaingan AI di browser semakin panas:
- Microsoft Edge punya Copilot Mode
- Brave punya asisten AI Leo
- Opera pakai Google Gemini dan sedang uji browser baru bernama Neon
- OpenAI dikabarkan sedang mengembangkan browser sendiri
Search.com, yang baru meluncurkan platform AI generatif, ingin menjadikan Chrome sebagai fondasi browser yang fokus pada kepentingan publik, memberi akses gratis, transparan, dan tetap menguntungkan kreator konten—konsep yang sangat dekat dengan semangat Web3.
Langkah Selanjutnya
Google belum menanggapi kedua tawaran ini. Dengan dua penawaran besar di meja, masa depan Chrome—dan peran AI di browser—akan menjadi penentu arah ekosistem internet selanjutnya.
0 Comments