Kongres Didesak Selidiki Ketua The Fed Terkait Skandal Rp40 Triliun

Kongres Didesak Selidiki Ketua The Fed Terkait Skandal Rp40 Triliun

Ketua The Fed Jerome Powell Ditekan Terkait Skandal Proyek Rp 40 Triliun, Komunitas Minta Transparansi

Jerome Powell, Ketua Federal Reserve (The Fed), tengah menjadi sorotan setelah muncul desakan dari berbagai pihak, termasuk tokoh penting di sektor keuangan, agar Kongres AS menyelidiki skandal proyek renovasi senilai USD 2,5 miliar (sekitar Rp 40 triliun). Proyek ini dianggap sarat pemborosan dan dugaan manipulasi informasi kepada publik dan parlemen.

Pada 2 Juli, William J. Pulte — Direktur FHFA (Federal Housing Finance Agency) sekaligus ketua Fannie Mae dan Freddie Mac — menyatakan secara terbuka bahwa ia mendesak Kongres untuk mengusut Powell. Dalam unggahannya di platform X, Pulte menuduh Powell telah memberikan kesaksian palsu di hadapan Senat terkait proyek tersebut dan menunjukkan keberpihakan politik yang berbahaya bagi independensi moneter.

“Skandal renovasi gedung senilai USD 2,5 miliar ini penuh kejanggalan. Powell berbohong soal detail proyek ketika ditanya di Kongres. Ini bentuk kelalaian serius dan cukup untuk memberhentikannya dari jabatan,” kata Pulte.

Proyek ini dilaporkan mencakup fasilitas mewah seperti ruang makan privat, rooftop, lift eksklusif, hingga fitur air mancur dan skylight. Senator Cynthia Lummis juga menegaskan bahwa Powell telah memberikan informasi tidak akurat soal fasilitas mewah ini kepada Komite, yang menurutnya mencerminkan sikap “masa bodoh dan buruk dalam mengelola dana publik.”

Bagi komunitas crypto, kabar ini memperkuat narasi lama soal kurangnya transparansi dan akuntabilitas lembaga keuangan tradisional. Banyak yang menilai ini sebagai bukti mengapa sistem terdesentralisasi dan terbuka — seperti yang ditawarkan teknologi blockchain dan stablecoin — dibutuhkan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan uang publik.

Meski ada pihak yang membela Powell dengan alasan renovasi infrastruktur bukanlah hal ilegal, kritik tetap menguat. Beberapa kalangan khawatir bahwa skandal ini bisa dimanfaatkan secara politis dan mengganggu independensi The Fed, yang berperan penting dalam kebijakan moneter AS — termasuk dalam kebijakan suku bunga yang berdampak langsung pada pasar crypto.