Rapat Perdana Menteri Keuangan Purbaya dengan DPR Hari Ini

Purbaya Yudhi Sadewa Langsung Tancap Gas Usai Dilantik sebagai Menteri Keuangan
Jakarta, 10 September 2025 – Hanya sehari setelah resmi dilantik menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa langsung dijadwalkan menghadiri Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR. Dalam pertemuan yang turut didampingi Wakil Menteri Keuangan ini, fokus utamanya adalah membahas Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2026 (RKA-RKAS) Kementerian Keuangan. Raker digelar pukul 10.00 WIB di kantor DPR, Senayan, Jakarta.
Serah Terima Jabatan & Makna Momentum
Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) dilakukan di kantor Kementerian Keuangan pada Selasa, 9 September 2025. Dalam sambutannya, Purbaya menyoroti pentingnya momentum ini bagi pengabdian kepada bangsa. Ia menyampaikan bahwa jabatan sebagai Menkeu bukan hanya tugas teknis, melainkan sebuah amanah publik untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
Tantangan Global & Konteks Ekonomi Saat Ini
Purbaya menyebut berbagai tantangan eksternal yang perlu diantisipasi: ketegangan geopolitik, pesatnya kemajuan teknologi, dan ancaman perubahan iklim.
Secara lebih luas, penunjukannya dilakukan dalam suasana penuh gejolak. Ekonomi global dan domestik sedang menghadapi tekanan, dan pasar bereaksi cepat atas reshuffle ini. Pada saat yang sama, ia menyampaikan keyakinannya bahwa target pertumbuhan ekonomi hingga 8% bukanlah hal mustahil—sebuah visi yang ambisius namun menjadi sorotan media dan analis.
Reaksi Publik & Pasar Keuangan
Pengumuman reshuffle ekonomi besar ini memicu gejolak di pasar: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 1–1,3%, sementara nilai tukar rupiah sempat melemah lebih dari 1% terhadap dolar AS dan harus kembali distabilkan oleh Bank Indonesia.
Investor asing sempat cemas atas kemungkinan pelonggaran disiplin fiskal—khususnya menyusul Program Bantuan Makan Gratis yang digadang-gadang mencapai miliaran dolar per tahun. Namun, Purbaya berjanji akan menjaga praktek fiskal disiplin sambil mendorong pertumbuhan lewat investasi dan pemberdayaan domestik.
Latar Belakang Purbaya Yudhi Sadewa: Bekal Pengalaman & Kredibilitas
-
Karier panjang di bidang ekonomi sejak era Presiden SBY (lebih dari 25 tahun).
-
Sarjana Teknik Elektro dari ITB, meraih gelar S2 dan S3 di bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University.
-
Memulai karier di Danareksa: Chief Economist, Direktur Utama Danareksa Securities, hingga anggota Dewan Direksi.
-
Sejak 2020 hingga penunjukannya sebagai Menkeu, menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Profilnya memperlihatkan perpaduan antara pengalaman teknis dalam ekonomi dan rekam jejak dalam pemerintahan, ditambah pendekatan yang lugas dan pragmatis.
Komunikasi yang Dinamis: Permintaan Maaf Atas Pernyataan Publik
Beberapa pernyataan awal Purbaya sempat menuai kritik—misalnya ketika ia menyebut tuntutan “17+8” sebagai suara “sebagian kecil rakyat”. Ia kemudian meminta maaf, menjelaskan maksudnya bahwa banyak sekali masyarakat yang tengah terdampak ekonomi dan bukan hanya kelompok minoritas. Ia berjanji bekerja cepat menciptakan lapangan kerja dan memulihkan daya beli rakyat.
Begitu pula, ia menekankan bahwa skema burden sharing antara Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan tidak akan memicu inflasi—pernyataan penting di tengah kekhawatiran pasar terkait potensi krusial dalam kebijakan fiskal dan moneter baru.
Tugas Besar yang Menanti
Beberapa prioritas utama yang diharapkan bisa direspons segera oleh Purbaya:
-
Optimalkan RAPBN 2026 dengan pendekatan yang lebih inklusif, efisien, dan pro-pertumbuhan.
-
Menjaga disiplin fiskal sambil mendorong program-program populis yang menambah pengeluaran negara.
-
Memulihkan kepercayaan investor dalam dan luar negeri, menjaga nilai tukar, dan stabilitas pasar keuangan.
0 Comments